Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp 8,5 Miliar, Kejaksaan Geledah Kantor KONI dan Dispora Muara Enim.

Rabu, 16 Juli 2025 | 09:00:00 WIB

HUKUM

1777 Kali

Penerbit : Redaksi 1

Laporan : Redaksi

suaraharianpublik.id [MUARA ENIM] – Awan gelap kembali menyelimuti dunia olahraga di Kabupaten Muara Enim. Kejaksaan Negeri Muara Enim menggeledah dua kantor penting, yakni Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Muara Enim, pada Selasa, 15 Juli 2025.

Penggeledahan yang dimulai sekitar pukul 10.30 WIB ini dilakukan oleh Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejari Muara Enim dengan pengawalan dari Tim Intelijen dan aparat Polisi Militer TNI AD Kodim 0404 Muara Enim. Langkah ini merupakan bagian dari penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam penggunaan dana hibah sebesar Rp 8.550.178.000 yang diterima KONI dari Pemerintah Kabupaten Muara Enim pada tahun anggaran 2023.

Dalam siaran pers resmi yang diterima suaraharianpublik.id, Kepala Seksi Intelijen Kejari Muara Enim, Arsitha Agustian, SH., MH., menyampaikan bahwa penggeledahan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penggeledahan Nomor: PRINT-04/L.6.15/Fd.1/07/2025 tanggal 10 Juli 2025.

"Dari hasil penggeledahan, tim berhasil menemukan sejumlah barang bukti, baik dokumen maupun perangkat elektronik yang berkaitan langsung dengan dugaan penyalahgunaan dana hibah tersebut," jelas Arsitha dalam keterangannya.

Barang-barang bukti tersebut kemudian disita secara resmi dengan disaksikan oleh perwakilan pemerintah setempat dan dituangkan dalam berita acara penyitaan. Kejaksaan menegaskan bahwa tindakan ini bertujuan untuk membuat terang dugaan tindak pidana yang sedang diselidiki.

Meskipun nilai dana hibah yang menjadi objek penyidikan sangat fantastis, kegiatan penggeledahan berlangsung aman, tertib, dan kondusif. Proses hukum pun terus bergulir sesuai prosedur, dan Kejari Muara Enim berkomitmen menuntaskan kasus ini dengan transparan dan profesional.

Publik pun diimbau untuk bersikap bijak dan menyerahkan sepenuhnya proses penegakan hukum kepada pihak berwenang. Kejaksaan juga membuka pintu informasi bagi masyarakat yang ingin memberikan data tambahan terkait kasus ini.