Wartawan Dikeroyok Saat Liput Sidak KLHK di Serang, Banten

Jumat, 22 Agustus 2025 | 11:10:00 WIB

NASIONAL

83 Kali

Penerbit : Redaksi 5

Laporan : M Nurdiansyah

Suaraharianpublik.id[SERANG, BANTEN]– Insiden kekerasan terhadap jurnalis kembali mencoreng wajah dunia kewartawanan di Indonesia. Pada Kamis, 21 Agustus 2025, sekelompok wartawan mengalami pengeroyokan saat meliput inspeksi mendadak oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di pabrik peleburan timbal milik PT Genesis Regeneration Smelting (GRS) di Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jurnalismedia Siber (PJS) Provinsi Banten, Timan, mengecam keras tindakan brutal tersebut dan menyatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum. Ia menegaskan bahwa pengeroyokan ini merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan termasuk tindak pidana serius.

“Tidak ada tempat untuk kekerasan semacam ini. Kami mendesak Polda Banten dan Polres Serang untuk segera memproses semua pelaku yang terlibat,” ujar Timan dalam pernyataannya, Jumat (22/8/2025).

Beberapa wartawan yang mengalami insiden tersebut antara lain Yusuf (Radar Banten), Rifky (Tribun Banten), Rasyid (BantenNews.co.id), serta perwakilan media lainnya. Pengeroyokan terjadi saat rombongan KLHK meninggalkan lokasi sidak. Ketika wartawan hendak mengambil kendaraan, mereka tiba-tiba dihadang oleh pihak perusahaan, anggota organisasi masyarakat (ormas), dan oknum aparat yang diduga bersekongkol dengan perusahaan.

Rasyid, salah satu wartawan yang hadir, menggambarkan situasi sebagai sangat mengerikan. “Kami langsung dijegat dan dipukuli. Banyak rekan-rekan yang menjadi korban pengeroyokan secara brutal. Beberapa bahkan harus melarikan diri sejauh lima kilometer untuk menyelamatkan diri,” ungkapnya.

Akibat insiden ini, beberapa wartawan mengalami luka-luka, sementara yang lainnya berhasil melarikan diri. Aparat kepolisian dari Polres Serang segera turun untuk mengamankan situasi dan memastikan keselamatan para jurnalis.

Ketua DPP PJS Divisi Advokasi dan Pembelaan Wartawan, Eko Puguh Prasetijo, menekankan pentingnya penegakan hukum dalam kasus ini. “Polda dan Polres Serang harus memberikan sanksi yang tegas kepada semua pihak yang terlibat, tanpa pandang bulu. Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tapi juga serangan terhadap kebebasan pers,” tegasnya.

DPD PJS Banten bersama sejumlah pengurus DPC berencana untuk menemui Kapolda Banten guna mendesak langkah hukum tegas terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam pengeroyokan ini.

Insiden ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnalis di Indonesia, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh para pekerja media dalam menjalankan tugas jurnalistik mereka.