 
                            Pemred "Bau Kencur", Ancaman terhadap Kredibilitas Media
Senin, 17 Maret 2025 | 13:02:00 WIB
OPINI
224 Kali
Suaraharianpublik.id[INDRAMAYU]- ERA digitalisasi kini telah menggandeng banyak media siber. Kehadiran sejumlah media dan wartawan baru dapat diibaratkan seperti jamur yang tumbuh di musim hujan. Ini adalah sebuah fenomena yang mencerminkan dinamika demokrasi dan kemudahan dalam mengakses informasi. Namun, di balik pertumbuhan yang sangat pesat ini terdapat tantangan serius yang mengancam kredibilitas dan integritas jurnalisme di Indonesia, yaitu munculnya Pemimpin Redaksi (Pemred) yang kurang berpengalaman dan kurang memahami seluk-beluk jurnalisme serta praktik jurnalisme yang tidak bertanggung jawab.
Kemudahan untuk mendirikan media online, yang dapat dilakukan dengan biaya relatif terjangkau dan prosedur yang cepat, telah menggugah banyak individu untuk terjun ke dunia jurnalistik. Sayangnya, hal ini seringkali tidak disertai dengan pemahaman yang mendalam mengenai etika jurnalistik, standar penulisan berita, dan tanggung jawab yang melekat pada profesi wartawan.
Akibatnya, banyak media online yang beroperasi tanpa visi yang jelas, tanpa dukungan sumber daya manusia (SDM) yang memadai, dan tanpa komitmen untuk menjaga kualitas jurnalisme.
Salah satu persoalan yang paling krusial adalah penunjukan Pemred yang tidak memenuhi syarat. Banyak media online yang mengangkat individu yang minim pengalaman dan pengetahuan sebagai Pemred, seringkali hanya berdasarkan kedekatan atau alasan lain yang tidak relevan dengan kompetensi jurnalistik.
Pemred yang tidak kompeten tentu akan kesulitan dalam membimbing dan mengawasi wartawannya, sehingga kualitas berita yang dihasilkan pun cenderung rendah. Berita-berita yang tidak akurat, tidak berimbang, hingga provokatif dan menyesatkan menjadi hal yang lumrah. Fenomena ini tidak hanya merusak kredibilitas media bersangkutan, tetapi juga menimbulkan keraguan publik terhadap media secara keseluruhan.
Lebih jauh lagi, kemudahan akses informasi dan platform media sosial telah menciptakan budaya "jurnalisme instan" yang cenderung mengabaikan prinsip-prinsip dasar jurnalistik. Banyak wartawan, khususnya yang masih muda dan kurang berpengalaman, terjebak dalam godaan untuk memproduksi berita sensasional dan provokatif demi menarik perhatian publik.
Sering kali, mereka tidak melakukan verifikasi fakta secara seksama, tidak memberi kesempatan kepada pihak terkait untuk memberikan klarifikasi, bahkan tidak segan-segan menyerang pribadi seseorang tanpa bukti yang kuat. Praktik-praktik semacam ini jelas melanggar Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan dapat berujung pada tuntutan hukum.
Dewan Pers telah menetapkan KEJ sebagai panduan bagi seluruh wartawan di Indonesia. Prinsip independensi, akurasi, dan keseimbangan berita harus menjadi landasan utama dalam setiap proses pembuatan berita. Wartawan yang profesional senantiasa berupaya untuk menghadirkan fakta-fakta yang akurat, memberikan ruang bagi semua pihak untuk mengungkapkan pandangannya, dan menghindari penyebaran informasi yang menyesatkan atau berpotensi menimbulkan konflik.
Dalam hal ini, Pemred yang berkualitas memainkan peran penting untuk memastikan bahwa semua berita yang diterbitkan oleh medianya memenuhi standar KEJ.
Oleh karena itu, saatnya bagi pemilik media untuk menyadari pentingnya memilih Pemred yang kompeten dan berpengalaman. Jangan sampai media online yang dibangun hanya menjadi sarana bagi individu yang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan jurnalistik yang memadai.
Pemilik media harus memberikan prioritas pada kualitas daripada kuantitas, serta membangun tim redaksi yang solid dan profesional. Dengan cara ini, media siber dapat berfungsi sebagai pilar demokrasi dan sumber informasi yang dapat dipercaya bagi masyarakat. Selain itu, pemilik media juga harus menyediakan pelatihan dan pembinaan berkelanjutan bagi para wartawannya, agar mereka dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip jurnalistik yang baik.
Dengan demikian, kita dapat bersama-sama membangun jurnalisme Indonesia yang lebih berkualitas, bertanggung jawab, dan bermartabat.
 
                                 
                        Berita Terkait
 
                                            Refleksi Akhir Tahun 2024, Oleh: Mahmud Marhaba (Ketum DPP PJS)
Senin, 30 Desember 2024 | 13:17:00 227 views
PJS Menuju Masa Depan Cemerlang
Firdaus Hasbullah : Pemimpin Visioner yang Mengguncang Kabupaten PALI Menuju Kemajuan !
Minggu, 29 Desember 2024 | 18:45:00 234 views
Firdaus Hasbullah : Pemimpin Visioner yang Mengguncang Kabupaten PALI Menuju Kemajuan !
 
                                            Bahaya Gas Amonia PT Pusri Picu Iritasi Pernapasan Hingga Kerusakan Paru-paru
Jumat, 27 Desember 2024 | 03:16:00 422 views
Bahaya Gas Amonia PT Pusri Picu Iritasi Pernapasan Hingga Kerusakan Paru-paru
 
                                            Akhir Tahun 2024, H. Nopianto : Memimpin Dengan Hati, Penggerak Aspirasi Masyarakat Sumsel
Jumat, 27 Desember 2024 | 04:02:00 277 views
Akhir Tahun 2024, H. Nopianto : Memimpin Dengan Hati, Penggerak Aspirasi Masyarakat Sumsel
 
                                            Pilkada Indramayu Makin Panas, Kata Syaefudin, Calon Wakil Bupati Indramayu
Minggu, 03 November 2024 | 12:56:00 250 views
Dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Indramayu saat ini, diduga telah menimbulkan gelombang konflik antar pendukung, di antara penyebabnya adalah maraknya pemberitaan dan postingan di sosial media (Sosmed) yang bersifat provokatif
 
                             
             
                             
            Artikel Terpopuler | 2024
 
                            KMS Ali Siliwangi: Hj Lidyawati, Pilihan Terbaik Untuk Kabupaten Lahat
 POLITIK
   2024-10-31 21:30:46 6912 views
 
                            Kegiatan Dapur Masuk Sekolah Kodam II/Sriwijaya Di Wilayah Kodim 0404/Muara Enim Berjalan Lancar
 TNI
   2024-10-18 19:29:45 6236 views
 
                            Seringnya Mati Lampu, Ali Pinta PJ Bupati Berikan Rekom Cepat Ganti Pimpinan PLN Lahat
 NASIONAL
   2024-11-08 17:05:26 5772 views
 
                            